Hei guys, ayo liburan ke yogyakarta! kenapa? nah disini aku mau berbagi cerita sedikit kenapa kalian harus mengunjungi kota yogyakarta. Oke gausah bertele-tele langsung aja cekidot!
1. Air Terjun Sri Gethuk
Air Terjun Sri Gethuk merupakan salah satu objek wisata alam yang terletak di Dusun Menggoran, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Air terjun ini berada di tepi Sungai Oya. Air terjun ini sedang dalam tahap pengembangan untuk menjadi destinasi wisata andalan Kabupaten Gunungkidul selain dari pantai dan pegunungan karst.
Air terjun ini bermula dari tiga sumber mata air: Kedungpoh, Ngandong, dan Ngumbul. Ketiga sumber mata air tersebut mengalir menjadi satu dan membentuk butiran-butiran air yang jatuh dari tebing bebatuan karst yang tandus.
Source : https://id.wikipedia.org/wiki/Air_Terjun_Sri_Gethuk
2. Bukit Bintang
Lokasi: Wisata Jogja Bukit Bintang ini Terletak di Jl. Yogyakarta-Wonosari, tepatnya didaerah Pathuk, Gunungkidul Yogyakarta
Jam Kunjung: Saat malah hari yaitu antara jam 19.00 sampai pagi menjelang
Tiket masuk: Free (karena merupakan kawasan jalan raya)
Mengapa dinamakan Bukit Bintang? Karena dari lokasi bukit ini kita bisa melihat keindahan malam kota jogja dengan lampu yang berkelip-kelip seperti bintang dilangit.Lampu yang berkelip-kelip tersebut berasal dari pancaran lampu rumah-rumah warga kota yogyakarta.
Lokasi Bukit bintang sendiri berada diatas perbukitan Pathuk, Gunungkidul. Karena keberadaannya diatas bukit dengan hawa yang dingin, semakin membuat suasana malam disini terasa indah dan romantis.
Bukit bintang merupakan lokasi favorit bagi para remaja dan keluarga
untuk menikmat suasana malam jogja. Terdapat beberapa cafe dan
warung-warung warga yang menjual berbagai macam makanan dan minuman,
salah satu yang paling favorit adalah jagung bakar dengan minuman kopi
hitam panas, menu ini sangat cocok dinikmati saat kita berada di bukit
bintang yang bersuhu sejuk.
Di Bukit Bintang juga terdapat beberapa Hotel dan Penginapan bagi kita dan keluarga yang ingin menghabiskan waktu lebih lama di tempat wisata bukit bintang ini. Bagi yang baru menikah dan ingin berbulan madu dengan suasana malam yang romantis, nah lokasi ini adalah merupakan lokasi yang sangat tepat untuk dikunjungi.
Source : http://jogjis.blogspot.co.id/2015/03/wisata-malam-bukit-bintang-jogja.html
3. Puncak Candi Boko
Jika petualang sempat mampir di Candi Prambanan, pasti akan di tawari tiket terusan ke komplek istana Ratu Boko. Letaknya hanya beberapa menit ke arah selatan melewati pasar Prambanan menuju Piyungan yang dapat di akses dengan kendaraan apapun. Walaupun tidak terkenal seperti Candi Prambanan dan Borobudur, ternyata Istana Ratu Boko menyimpan keunikan dan kemegahan tersendiri dari istana yang di bangun sekitar abad ke-8 tersebut. Bangunan dengan kelengkapan yang hampir sempurna mirip dengan istana-istana di negara lain. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat jawa jaman dulu, sudah berkembang mengenai arsitektur dan sosiologi kemasyarakatan.
Untuk tiket ke istana ratu Boko cukup murah, tiap orang hanya membayar sebesar Rp. 25.000,- (dewasa), dan anak-anak Rp. 10.000,- belum temasuk parkir. Setelah membeli tiket petualang bisa masuk dengan tenang, belum beberapa langkah ke arah istana. Disajikan beberapa rusa cantik yang berada di sisi kanan jalan. Juga taman yang rindang untuk duduk sejenak. Lalu melewati gapuro istana yang berjumlah dua. Di tempat inilah yang menjadi tempat yang terbaik untuk berfoto mengabadikan bersama keluarga atau kawan.
Disebelah kiri terdapat bangunan seperti balok, menurut situs sejarah candi Boko tempat itu merupakan tempat pembakaran. Candi itu berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 26 meter x 26 meter dan memiliki 2 teras. Sesuai namanya, candi itu digunakan untuk tempat pembakaran jenasah. Selain kedua candi itu, sebuah batu berumpak dan kolam yang berada di sisi timur Candi pembakaran, sekitar 10 meter dari Candi Pembakaran.
Source : https://coretanpetualang.wordpress.com/petualangan-candi/jelajah-candi/candi-ratu-boko-istana-megah-di-atas-bukit/
4. Curug Luweg Sampang
(Sumber foto tertera) |
Garis-garis lengkung mengikuti struktur dan bentuk batu membuah harmoni yang pas di batu-batu besar tersebut. Bagai sebuah simfoni musik, alur atau garis tersebut membentuk pola seragam seakan-akan dibentuk oleh tangan-tangan manusia dengan karya, karsa, cipta dan rasa. Itulah gambaran pertama yang mengesankan saya ketika pertama kalinya datang di Luweng Sampang. Dua buah batu besar mengapit saluran kecil air terjun yang tidak pernah berhenti bersuara dengan gemericik air yang deras dan indah.
Curug Luweng Sampang memiliki tinggi kurang lebih 5 meter, dengan lebar kurang lebih 1,5 meter. Kanan kirinya merupakan bebatuan besar hingga mirip dengan bukit kecil. Keunikan pola bebatuan Curung Luweng Sampang memiliki kemiripan di Antelope Canyon, Amerika Serikat yang membedakannya pada warna bebatuannya.
Secara administrasi, Curug Luweng Sampang berada di Dusun Karangasem, Sampang, Gedangsari, Gunungkidul, DIY. Rute perjalanan menuju tempat ini lebih mudah dijangkau melalui Jalan Jogja-Solo dikarenakan jalannya yang rata dan minim tanjakan yang berkelok-kelok. Pada umunya masyarakat yang pernah berkunjung di curug ini memilih rute dari Jogja melewati jalan Jogja-Solo menuju arah kecamatan Ganti Warno. Ikuti arah jalan tersebut kira-kira ke arah tenggara nanti anda akan sampai ke desa Sampang ini. Jika anda merasa bingung jangan malu bertanya kepada warga sekitar yang ada disana.
Source : http://www.kotajogja.com/wisata/index/Curug+Luweng+Sampang
5. Umbul Ponggok
Umbul Ponggok merupakan sebuah kolam
alami yang dikembangkan menjadi wisata tirta yang cukup terkenal di
Klaten. Aneka ikan warna-warni yang hidup di Umbul Ponggok dan dasar
kolam yang indah menjadikannya sebagai lokasi favorit snorkeling. Tak
hanya itu, Umbul Ponggok juga sering menjadi tempat latihan diving.
Snorkelling merupakan wisata air yang
menyenangkan dan memiliki efek relaksasi. Untuk melakukan aktivitas ini
wisatawan harus pergi ke laut dengan perairan yang tenang dan memiliki
terumbu karang dan hewan laut yang indah. Karena itu aktivitas ini hanya
bisa dilakukan oleh kalangan terbatas, sebab tidak semua laut bisa
digunakan untuk snorkelling.
Namun Anda yang tidak memiliki
kesempatan untuk snorkelling di taman-taman laut yang indah, kini di
Klaten terdapat lokasi snorkelling yang asyik. Anda tak perlu takut
terbawa gelombang, sebab tempat snorkelling kali ini bukanlah laut
melainkan sebuah sumber mata air alami yang segar dan sangat jernih
bernama Umbul Ponggok. Kolam alami ini sudah ada sejak zaman Belanda,
dengan ukuran 50 x 25 meter dan kedalaman rata-rata 1,5 – 2,6 meter
tempat ini cocok digunakan untuk lokasi snorkelling.
Lokasi dan Harga Tiket Umbul Ponggok
Umbul Ponggok terletak di Desa Ponggok,
Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah. Dari Yogyakarta bisa ditempuh
kurang lebih 1 jam perjalanan menggunakan kendaraan pribadi. Umbul
Ponggok buka setiap hari mulai pukul 07.00 – 17.00 WIB.
Untuk masuk ke Umbul Ponggok wisatawan
wajib membayar biaya retribusi sebesar Rp 5.000 per orang. Bagi
wisatawan yang ingin snorkeling namun tidak membawa peralatan, di Umbul
Ponggok juga terdapat tempat penyewaan snorkeling. Berikut daftar
harganya: kaki katak Rp 5.000, snorkel, Rp 10.000, pelampung Rp 5.000,
ban Rp 5.000.
Source : http://www.njogja.co.id/wisata-alam/umbul-ponggok-tempat-asyik-untuk-berenang-snorkeling-hingga-diving/
6. Gumuk parangkusumo
Padang pasir di kota Yogyakarta? Dimana ya? Kok baru dengar ada
padang pasirnya? Mungkin ini pertanyaan yang akan anda sampaikan ketika
mendengar berita tentang padang pasir yang ada di Kota Yogyakarta.
Pasalnya warga sekitar tidak begitu paham dengan fenomena ini. Hingga
suatu ketika fakultas geografi dari UGM sering mendapat tamu dari luar
negeri untuk melihat daerah berpasir tersebut barulah masyarakat
menyadari bahwa tempat berpasir tersebut merupakan harta karun bagi kota Yogyakarta.Padang pasir tersebut berada di sepanjang muara Sungai Opak hingga Pantai Parangtritis. Namun sebenarnya padang pasir itu adalah sebutan saja. Sebenarnya tempat ini bernama Gumuk Pasir Parangkusumo. Gumuk dalam bahasa jawa merupakan gundukan atau tumpukan. Jadi Gumuk Pasir disini dimaksudkan dengan tumpukan atau gundukan pasir.
Harga tiket masuk Gemuk Pasir Parangkusumo adalah Rp. 3.000. Harga tersebut belum termasuk parkir jika anda menggunakan kendaraan pribadi. Sedangkan untuk mencoba sandboarding harga yang dipatok adalah Rp. 200.000/orang (minimal 6 orang) dengan durasi 2 jam permainan. Dengan harga tersebut sudah dilengkapi dengan pelindung seperti helm, pengaman siku dan lutut.
Lokasi
Gumuk Pasir Parangkusumo berada di muara Sungai Opak sampai Pantai Parangtritis atau antara Pantai Parangtritis dan Pantai Depok. Berada di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Akses
Dari kota Yogyakarta ke arah selatan menuju jalan Parangtritis dan lurus saja hingga anda bertemu loket masuk Pantai Parangtritis. Sebelum loket tersebut terdapat belokan ke arah kanan dan ikuti belokan tersebut hingga bertemu loket pembayaran masuk Pantai Depok. Sebelum loket masuk Pantai depok akan terdapat belokan ke arah kiri, ambil belokan tersebut dan lurus saja maka anda akan menemukan Gumuk Pasir Parangkusumo.
Source : http://wisata.javaindonesia.org/yogyakarta/indahnya-gumuk-parangkusumo-padang-pasirnya-kota-yogyakarta/
7. Gunung Api Nglanggeran
Menyaksikan mentari terbit dari puncak gunung merupakan satu kemewahan
yang tidak semua orang bisa menikmatinya. Rute yang ekstrim, cuaca yang
tidak menentu, perjalanan yang berat, serta jauhnya jarak yang harus
ditempuh dengan berjalan kaki menjadi penghalang utama bagi sebagian
orang. Namun hal ini tidak berlaku di Gunung Nglanggeran, Patuk,
Gunungkidul. Hanya memakan waktu 1 hingga 1,5 jam pendakian, Anda akan
tiba di puncak barat Gunung Nglanggeran, Gunung Gede. Pemandangan indah
yang memanjakan mata pun menyambut. Sejauh mata memandang yang terlihat
hamparan awan di ketinggian, jajaran gunung batu dengan bentuk yang
unik, perkampungan warga, serta hijaunya sawah dan ladang. Saat senja
menjelang, Kota Jogja akan terlihat laksana lautan kunang-kunang.
Taburan cahaya bintang dan gemerlap lampu kota yang terlihat dari
kejauhan menjadi pemandangan romantis bagi siapa saja yang berkemah di
gunung ini.
Bisa juga lho liat dari atas, atau kalao nggak terus aja dari gunung api purba nggak jauh,
Source : http://www.gunungapipurba.com/posts/detail/puncak-gunung-api-purba
8. Gunung Merapi
Gunung bertipe strato dengan kubah lava ini terkenal
dengan guguran lava yang
masih sering terjadi. Keindahan guguran lava tersebut dapat disaksikan
dari kota Yogyakarta dengan mata telanjang karena lava tampak menyala
terang, terlebih bila terjadi
pada waktu malam hari. Namun bila menginginkan, pengunjung dapat melihat
lebih
dekat dari beberapa pos pengamatan dengan menghubungi petugas terlebih
dahulu,
seperti misalnya dari Pos Pengamatan Kaliurang (dua pos), Pos Pengamatan
Babadan,
Krinjing, Jrakah, dan Selo.
Wisata Gunung Merapi dikembangkan dalam berbagai bentuk; misalnya Kawasan Wisata
Kaliurang, Kaliadem, Kalikuning, Merapi Golf, Hutan Wisata Turgo-Plawangan, dan
Pendakian Alam Gunung Merapi. Pengelolaan bentuk dan tempat wisata tersebut ditangani
secara memadai dengan penyediaan berbagai macam fasilitas penginapan dan tempat
makan di sekitar lokasi obyek wisata.
Apabila Gunung Merapi sedang tenang, Anda dapat mendaki ke puncak. Ada tiga jalur
yang umum dilalui pendaki, baik pemula maupun profesional, yaitu Jalur Kinahrejo/Kaliadem
dari sisi selatan, Jalur Babadan melalui lereng barat, dan Jalur Selo/Plalangan
dari sebelah utara puncak Merapi. Ketiga jalur tersebut memerlukan stamina atau
ketahanan fisik dan mental yang prima dan ketiganya mengandung resiko bahaya bila
tidak berhati-hati.
Source : https://gudeg.net/direktori/9/gunung-merapi-yogyakarta.html
9. Goa Jomblang
Gua Jomblang merupakan salah satu gua dari ratusan kompleks gua Gunungkidul yang terkenal karena keunikan dan keindahannya yang tidak terbantahkan. Pada tahun 2011, Gua Jomblang dijadikan tempat pengambilan gambar Amazing Race Amerika. Terletak di rentangan perbukitan karst pesisir selatan yang memanjang dari Gombong, Jawa Tengah; hingga kawasan karst Pegunungan Sewu, Pacitan, Jawa Timur; gua vertikal yang bertipe collapse doline ini terbentuk akibat proses geologi amblesnya tanah beserta vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi yang terjadi ribuan tahun lalu. Runtuhan ini membentuk sinkhole atau sumuran yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah luweng. Karena itu gua yang memiliki luas mulut gua sekitar 50 meter ini sering disebut dengan nama Luweng Jomblang.
Untuk memasuki Gua Jomblang diperlukan kemampuan teknik tali tunggal
atau single rope technique (SRT). Oleh karena itu, siapapun yang hendak
caving di Jomblang wajib menggunakan peralatan khusus yang sesuai dengan
standar kemanan caving di gua vertikal dan harus didampingi oleh
penelusur gua yang sudah berpengalaman. Bersama rekan-rekan caver dari
Jomblang Resort, YogYES pun mencoba untuk caving di gua yang eksotik
ini. Setelah memakai coverall, sepatu boot, helm, dan headlamp, seorang
pemandu pun memasangkan SRT set di tubuh YogYES sambil menjelaskan nama
dan fungsinya masing-masing. SRT set tersebut terdiri dari seat harness,
chest harness, ascender / croll, auto descender, footloop, jammer,
carabiner, cowstail panjang, serta cowstail pendek.
Keterangan:- Waktu terbaik untuk menikmati keindahan Gua Grubug adalah pukul 10.00 - 12.00. Sebab pada saat itu matahari berada di atas kepala sehingga tercipta cahaya surga yang indah.
- Siapapun yang hendak memasuki Gua Jomblang wajib menggunakan peralatan yang sesuai dengan standar keamaan caving gua vertikal serta didampingi penelusur gua yang sudah berpengalaman. Info lebih lanjut mengenai caving di Gua Jomblang dapat menghubungi pemilik Jomblang Resort, Cahyo Alkantana (+62 811 117 010).
- Jumlah maksimal yang diijinkan untuk masuk Gua Jomblang dalam waktu yang bersamaan adalah 25 orang. Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas ekosistem dan kondisi gua.
Source : https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/nature-and-outdoor/gua-jomblang/
10. Taman Sari
Konon, Taman Sari dibangun di bekas keraton lama, Pesanggrahan Garjitawati, yang didirikan oleh Susuhunan Paku Buwono II sebagai tempat istirahat kereta kuda yang akan pergi ke Imogiri. Sebagai pimpinan proyek pembangunan Taman Sari ditunjuklah Tumenggung Mangundipuro. Seluruh biaya pembangunan ditanggung oleh Bupati Madiun, Tumenggung Prawirosentiko, besrta seluruh rakyatnya. Oleh karena itu daerah Madiun dibebaskan dari pungutan pajak. Di tengah pembangunan pimpinan proyek diambil alih oleh Pangeran Notokusumo, setelah Mangundipuro mengundurkan diri. Walaupun secara resmi sebagai kebun kerajaan, namun bebrapa bangunan yang ada mengindikasikan Taman Sari berfungsi sebagai benteng pertahanan terakhir jika istana diserang oleh musuh.
Konon salah seorang arsitek kebun kerajaan ini adalah seorang Portugis yang lebih dikenal dengan Demang Tegis.
Kompleks Taman Sari setidaknya dapat dibagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama adalah danau buatan yang terletak di sebelah barat. Bagian selanjutnya adalah bangunan yang berada di sebelah selatan danau buatan antara lain Pemandian Umbul Binangun. Bagian ketiga adalah Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati yang terletak di selatan bagian kedua. Bagian terakhir adalah bagian sebelah timur bagian pertama dan kedua dan meluas ke arah timur sampai tenggara kompleks Magangan.
Wah dan masih banyak lagi guys, mulai dari benteng vredenburg, alun2, pantai2, akeh pokok e dan thread sebelumnya yang aku juga mengulastentang berbagai pantai juga . Monggo disimak :D
Tidak ada komentar :
Posting Komentar